Mengapa
Al-Quran begitu penting kehadirannya di dunia ini? Pertanyaan ini sudah pasti
memiliki banyak alasan. Salah satunya adalah sebagai petunjuk bagi umat
manusia. Sesuai dengan firman-NYA :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيَ أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
Artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (QS. Al-Baqarah (2: 185))
Selain itu Al-Quran juga berguna untuk
mengatasi problematika umat yang semakin kompleks. Tidak sedikit orang yang
mempertanyakan apakah Al-Quran masih relevan untuk memecahkan masalah kekinian? Jawabannya tentu saja masih. Al-Quran merupakan kalam Allah SWT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril secara mutawatir
sebagai mukjizat dan membacanya merupakan suatu ibadah. Pesan Illahi tersebut menetapkan
basis kehidupan individual dan sosial bagi umat Islam dalam segala aspek.
Selain sebagai sumber pengetahuan bagi umat manusia, Al-Quran juga sebagai
peletak dasar hukum yang mencakup segala hal, baik aqidah, ibadah, etika maupun
muamalah.
Kondisi
bangsa Arab sebelum datangnya agama Islam yang membawa Al-Quran begitu kacau. Baik
dalam segi kepemerintahannya, sosial budaya maupun moralitasnya. Misalnya
banyak suku / kabilah yang tidak bersatu. Akhirnya kabilah terbesar dan terkuatlah
yang menguasai kabilah kabilah kecil sekaligus pemegang tampuk kekuasaan
tertinggi.
Kerusakan moral masyarakat Arab dikenal dengan istilah jahiliyah. Hal itu diindikasikan
dengan kemusyrikan dan penyimpangan nilai-nilai moralitas. Free sex (seks
bebas), kekejaman rumah tangga (termasuk penganiyan terhadap budak), mengubur
anak perempuan hidup hidup, berjudi dan mabuk mabukan merupakan hal biasa yang
mereka lakukan. Kehadiran Al-Quran di muka bumi yang merupakan pusaka berharga,
mampu membenahi kejahiliyahan, terutama masyarakat Arab.
Jika kita
mengamati secara seksama, selain sebagai mukjizat, pentingnya kehadiran
Al-Quran justru pada keberadaan keterkaitan pesan-pesan teks dalam memproduksi
hukum baru untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat. Di mana pun dan kapan
pun Al-Quran adalah kitab yang dapat menyesuaikan, yang dijadikan untuk memecahkan
suatu masalah dan menjawab tantangan zaman. Jadi, Al-Quran merupakan pedoman hidup
umat Islam sepanjang zaman serta sebagai pusaka tersakti yang dimiliki kaum muslimin. Didalamnya terkandung semangat hidup yang terus mengarungi ruang dan
waktu.
Pemahaman terhadap Al-Quran perlu ditanamkan pada setiap individu umat Islam.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengkaji dan memahami kandungan ayat yang
ada didalamnya. Al-Quran menjelaskan tentang segala sesuatu berkenaan dengan
kehidupan di dunia maupun akhirat, yang membutuhkan ilmu lain yang berkaitan
dengannya. Selain bahasa Arab, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam, kita
harus mengetahui keterkaitan ayat yang satu dan lainnya, sebab-sebat turunnya
suatu ayat, dan sebagainya. Pada perkembangan keilmuan Islam, muncul suatu ilmu
sistematis yang mempelajari bagaimana tata cara menafsirkan Al-Quran dan
hal-hal yang berkenaan dengan Al-Quran, yakni Ulumul Qur’an.
Atas dasar pemaparan di atas, Al-Quran menjadi relevan untuk menyelesaikan
problem-problem kekinian. Oleh karena itu, mengkaji Ulumul Qur’an merupakan
langkah terbaik yang harus kita dilakukan. Setelah membedah Al-Quran
menggunakan pisau analisa ‘Ulumul Qur’an, maka kita dapat menempatkan Al-Quran
sebagai jawaban (solusi) atas permasalahan yang sedang dihadapi umat manusia
dewasa ini.
Ada kisah
menarik yang dapat kita jadikan ibrah bahwa kitab suci umat Islam merupakan
kitab suci terbaik yang dapat membuka hati dan pikiran umat agama lain untuk
mempelajari, mengkaji bahkan memeluk agama Islam. Meskipun pada hakikatnya
Allah lah yang memberi hidayah bagi mereka. Seorang biarawati hatinya tergetar
dan luluh mendengar lantunan QS. Al-Ikhlas
(112: 1-4). Seketika itu juga sang biarawati masuk Islam dan sekarang telah
menjadi ustadzah di suatu pondok pesantren.
Tanpa kita sadari, hal tersebut merupakan sebuah motivasi untuk kita agar
selalu bersyukur kepada-NYA dan memaknai hidup dengan tetap berpegang pada Al-Quran.
Keselamatan hidup beserta petunjuk arah dikala kita
sesat, sesungguhnya telah disiapkan oleh Allah SWT. Karena sebelum kita hadir
sebagai mahkluk hidup di dunia ini, Allah SWT telah terlebih dahulu memberikan
petunjuk dengan cara yang bertahap kepada kaum-kaum terdahulu. Itulah sebabnya,
barang siapa yang mau mempelajari dan mengagungkan kitab suci Al-Quran, maka
dia termasuk orang-orang yang selamat. Al-Quran telah menjamah kaumnya untuk
mampu berpikir dan berperilaku yang mampu menyelamatkan kehidupan kita di dunia
maupun akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar